UPAYA E-GOVERNMENT MELALUI BUDAYA INTRANET E-LEARNING PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA MALANG (Studi pada Dinas Pendidikan Kota Malang)
e-Government, intranet, e-Learning, administrasi, tatakelola, budaya, sekolah
Abstract
Pembentukan budaya tertib administrasi bagi pendidik dan peserta didik di sekolah tidak lepas dari rutinitas yang dilahirkan kebijakan sekolah. Penguasaan penggunaan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berdampak besar pada upaya penerapan e-Government di Indonesia, yang diimplentasikan sebagai program pemerintah dalam efektif pengefisienkan pelayanan publik. Budaya administrasi yang bersifat konvensional masih tertaman dalam tatakelola individu sampai tingkat instistusi. Seperti halnya rutinitas dalam melakukan pengukuran, pengadministrasian dan pelaporan masih menggukanan budaya konvensional. Budaya lain konvensional seperti akreditasi, pengendalian sekolah dalam tatakelola, dan dokumentasi tampak nyata. Rutinitas konvensional ini dapat berpengaruh terhadap lambatnya program-progam pemerintah khususnya pada upaya transformasi menuju e-Government. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini fokus pada permasalahan tentang budaya penerapan intranet e-Learning pada sekolah di Kota Malang, serta faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan intranet e-Learning di sekolah. Analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif dan analisis medan kekuatan (Force Field Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya menggunakan intranet e-Learning dapat dijadikan sebeagai pembiasaan menujuan upaya e-Govermnet. Optimalisasi e-Government dapat terwujud bilamana dasar berkegiatan pengadministrasian yang membudayakan intranet e-Learning secara rutin di sekolah. Dengan membudayanya intranet e-Learning di sekolah maka program pemerintah khususnya transformasi menuju e-Government dapat tercapai.